Teman apakah kita pernah melihat sebuah cangkir, yang indah diluarnya dihiasi dengan gambar bunga, atau ucapan kasih sayang untuk orang terkasih? Tapi apakah kita pernah berpikir betapa lama proses untuk mendapatkan cangkir secantik itu?
Mungkin jika si cangkir itu bisa berkata dan berbagi cerita manisnya untuk menjadi cangkir yang indah, dia pasti akan mengatakan sebagai berikut:
Terima kasih
penikmat cangkir, jika saja kalian tau apa yang kurasakan sebelum menjadi
cangkir ini, tentu kalian akan memandang ku sebelah mata, mngapa? Karena aku
sebelumnya hanya terbuat dari sebuah tanah liat yang tak mungkin memiliki
estetika apalagi menjadi penghias di lemari pajang di ruang tamu.
Tapi suatu hari
aku diambil oleh seorang pengrajin tembikar, dibawanya aku ke meja putar.
Disana aku diputar-putar, di pukul-pukul, disirami air, padahal pada waktu itu
aku sudah berteriak STOP, STOP, hentikan aku sudah tidak kuat lagi, tolong hentikan ini
semua.
Malah
sebaliknya yang terjadi padaku, semakin aku berteriak semakin keras pengrajin
itu memukul-mukulku dan memutar ku dimeja putarnya. Akhirnya aku pasrah saja,
ku akhirnya sudah terbiasa.
Setelah
beberapa saat pengrajin itu berhenti memukul, dan memutarku, EUREKA EUREKA,
teriakku bahagia, tapi tak lama setelah itu dibawanya aku ke sebuah tempat,
kulihat dibawah tempat itu, anak buah perngrajin tersebut sedang memasukkan
kayu bakar, aku pn bertanya-tanya, akan diapakan lagi diri ku ini.
Akhirnya aku
dimasukkan ke sebuah tempat yang panas dan panas sekali, sekali lagi aku
meronta dan memberontak untuk keluar dari tempat tersebut, tapi semakin aku
meronta semakin aku merasa sakit karena panasnya tempat tersebut.
Setengah jam
tlah berlalu pengrajin tersebut mengeluarkan aku, tetapi orang tersebut berkata
ini baru separuh jalan yaaa ,masih ada tahap berikutnya.
Aku bertanya
siksaan apa lagi yang harus aku terima???
Sampailah aku
ditempat banayk kepulan asap yang berwarna-warni, kepulan itu menyesakkan
pernafasanku, disemprotkanlah asap itu ke seluruh badanku dan hingga merata,
setelah merata dibawanya aku kembali ketempat perapian yang sangat panas tadi,
STOOOOOOOOOOOOOOPPPPP, STOOOOOOOOPPP, AKU SUDAH TIDAK TAHAN LAGIIIIIIII, tapi aku tetap dimasukkannya,
pasrahlah aku,
Setelah
setengah jam aku di panggang untuk kedua kalinya , aku dikeluarkan dari tempat
tersebut dan diangin-anginkan sampai dingin, setelah itu dibawakannya cermin
untukku berkaca, BETAPA terkejutnya aku setelah melihat diriku yang sekarang.
Dari seonggok tanah
liat yang lengket dan kotor menjadi sebuah cangkir yang cantikdan berharga
mahal. Inilah aku sekarang SEORANG PEMENANG .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar