sebuah coretan ga penting
Buram pandangannya sudah, lebih dari 70 tahun dia menikmati
asam garam dunia ini, terkadang terasa nikmat garam dunia malah juga terkadang
malah membuat perih jika di taruh diatas luka jiwa ini. Terkadang asam ini
nikmat sekali apalagi di tambahi dengan potongan sayuran yang mak nyus dan
membuat aku ngiler terus , tapi suatu waktu asam itu
membuat perut teriris tatkala lambung ku meradang. Yaah itulah pengalamannya.
Dia terkadang mersa sudh capek memikul badannya. Tapi mau
bagaimana lagi, lawong perut serta istrinya juga masih perlu makan. Apa yaaa
tega melihat sang pujaan hati yang sudah menemaninya hidup selama 50 tahun itu
kelaparan??
Kliatannya dia itu tipe-tipe suami yang bertanggung jawab
kok dengna keluarga nya
Tubuhya renta terkadang kalah dengan cuaca. Yang terkadang cuaca tersebut tak menenntu
, kadang angin disertai terik matahari yang sangat
panas, atau malah lwannya, yaitu hujan lebat disertai dengan petirnya.
Terkadang, dia melihat sang tuan pimpinnya hilir mudik dikawal dengan mobil besar, sampai-sampai
dia tak bisa menyebrang untuk mencari nafkah. Yaa cuma mengais sampah kerjanya,
terkadang juga membantu bersih-bersih rumah tetangga, kalau tetangga samping
rumahnya sich tidak mungkin, toh sama-sama pegawai rumahan alias tukang
ngambilin sampah di kompleks sebelah.
Itu komplek dimana sang tuan pimpinan tidur serta
bercengkrama dengan istri dan dua orang anaknya.
Sang tuan pemimpin ga mau tidur di kota besar, katanya
bising gitu, gak nyaman masa’ tiap kamis demo pake payung item-item gtu kan
jadi ga enak boboknya, gak nyenyak. Palagi kalau pagi g bisa nyombongin diri
pake mercedez ma temen-temen pembawa sirine di mobilnya masing.
“Ga tau tuch anak sang tuan pemimpin yang kedua malah belum
kawin-kawin, mungkin dia alergi dengan cewek mungkin yaa”.
Kelakarnya saat melihat dari kejauhan sang tuang pemimpin
sedang bermain dan bercegkrama dengan keluarga di luar halaman rumahnya.
Walah ati-ati lho ntar sang penjaga sang tuan pemimpin
dengar kelakarku, nanti q malah di penjara di gebukin aq, lawong cuma ngrasani wae…
Alkisah kemarin aja ada peternak kerbau ditangkap polisi
gara-gara nulis inisial di bokong kerbaunya dengan inisial sang tuan
pemimpin, padahal itu tulisan untuk mengetahui kota tujuan kemana kerbau itu
akan dikirim, walah dalah dasar-dasar.
Memamng sang tuan pemimpin itu agak sedikit cengeng dan juga
mudah tersinggung, heheheh
Uppsss kelepasan lagi ngomongin sang tuan pemimpin.
Sang istri pun juga menjadi tukang cuci di kompleks sang
tuan pemimpi, terkadang dia juga mesti diperiksa sana sini kalau mau masuk
komplek perumahan sang tuan pemimpin, padahal tempat kerja sang istri ini agak
jauh dari rumah sang tuan pemimpin ya mungkin
ada 3 blok lah bedanya.
Ya kayak diatas tadi sang tuan pemimpin sedikit cemen alias wedi alias takut apalagi kalau rumahnya kemasukan hal-hal yang
berbau orang kere kayak kita ini. Turun pamor dia ,
lawong sama mbah dukunnya ga boleh alias pamali kalau orang Sunda bilang , ga’ ilok kalau orang Pasuruan bilang.
DILARANG MEMASUKKAN BARANG-BARANG YANG MENGANDUNG KERE !!!! itu pesen mbah dukunnya. Jadi ya
harus dipatuhi, padahal kalau ga salah sang tuang pemimpin ini dah haji dan
juga bergelar akademisi paling tinggi lhoo yaitu S3. Ya mau gimana lagi kalau
kayak gtu dah bawa’an orok nya.
Sampah belum juga banyak terkumpul, ehh tiba-tiba datang
bodyguard baju cokelat muda.
Sambil agak beringas mereka mengambil hasilnya. Eh ga cukup gtu, sampai di
kantornya di tanya punya tanda pengenal ga?
Ya dijawablah dengan dia, “walah dalah pak, saya ini dah tua
ngapain juga saya perlu KTP, bentar ladgi juga dah mati.” Dengan mrengut temen bodyguard itu menyentuh meja
didepannya sampai segelas teh diatas sampai tumpah, gara-gara sentuhannya itu.
Tak bisa dielak lagi pak tua tadi lantas terkejut sambil
ketawa ketiwi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar